La Galigo : Karya Sastra Klasik Asli Suku Bugis

BERITA KARYA SASTRA La Galigo : Karya Sastra Klasik Asli Suku Bugis

La Galigo : Karya Sastra Klasik Asli Suku Bugis

Halo sobat Riri! Kali ini Riri akan membahas tentang La Galigo. Pernahkan kalian mendengar tentang La Galigo? Dari namanya seperti sebuah nama dari laur negeri ya? Jika kalian berpikir begitu, maka salah karena La Galigo merupakan salah satu karya sastra klasik asli suku Bugis, Indonesia. Apa sih yang menarik dari La Galigo ini sehingga Riri tertarik untuk membahasnya disini? Jika kalian penasaran seperti apa sih menariknya dari La Galigo ini, yuk kita simak artikelnya dibawah ini.

La Galigo : Karya sastra klasik asli suku Bugis

Banyak sekali karya sastra yang ada di Indonesia ini, namun ada satu karya sastra klasik dari Indonesia yang menarik untuk dibahas. Meskipun menarik untuk dibahas, karya sastra ini rupanya tidak banyak orang yang tahu lho. Padahal banyak hal menarik yang perlu kita ketahui dari karya sastra ini. La Galigo merupakan karya sastra klasik dengan jumlah halaman paling banyak di dunia!. La galigo berisi 300 ribu baris teks, kurang lebih sekitar 2.851 halaman dan tebalnya berkali-kali dari tebal buku novel pada saat ini dan mengalahkan tebal buku kisah Mahabharata yang terdiri dari 150 ribu-200 ribu baris, atau Iliad dan Odyssey yang “hanya” terdiri dari 16 ribu baris. La Galigo sendiri bercerita tentang kepahlawanan bentuk syair (Epos). Cerita kepahlawanan La Galigo tidak kalah hebat dengan cerita Mahabarata dan Ramayana dari India.

Foto : La Galigo

Baca juga : Rilis Perdana di Youtube, Riri Membawakan Cerita Timun Mas dan Buto Ijo

Naskah-naskah La Galigo menceritakan banyak hal, mulai dari Awal Mula Kerajaan Bumi, Kisah Dewa-Dewi yang berasal dari kerajaan Langit dan kerajaan bawah air, Kisah percintaan abadi, hingga semua kearifan lokal yang terkandung dalam kebudayaan Bugis klasik. Namun, cerita dalam La Galigo bukan sejarah. Hal itu karena di dalam cerita La Galigo penuh dengan mitos dan peristiwa-peristiwa yang sangat luar biasa. Karya sastra La Galigo ditulis dengan bahasa Bugis asli Galigo. Konon bahasa Galigo saat ini hanya dipahami oleh kurang dari 100 orang. La Galigo kini sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Pada tahun 2011, UNESCO mengakui La Galigo sebagai Memory of the World serta dikenal sebagai karya sastra terpanjang di dunia.

Foto : La Galigo

Nah itu tadi artikel tentang La Galigo karya satra klasik asli suku Bugis yang ternyata memiliki banyak sisi menarik. Selain dari jumlah halaman yang membuatnya menjadi karya sastra klasik terpanjang di dunia, ternyata cerit ayang terdapat pada La Galigo jug amenarik bahkan tidak kalah emnarik dari kisah Mahabharata ataupun Ramayana. Namun sayangnya naskah asli La Galigo sudah mulai tergerus oleh zaman, bagian naskah yang lembab menyebabkan kesulitan para peneliti dalam mencari isi dari naskah tersebut. Meskipun kita belum bisa merawatnya secara langsung namun kita dapat melestarikan cerita-cerita dongeng maupun cerita-cerita yang ada di Indonesia ini dengan terus menceritakan cerita tersebut kepada generasi penerus bangsa.  Terus ceritakan dongeng pada anak-anak kita dengan menggunakan aplikasi Riri Cerita Anak Interaktif. dan kalian juga bisa melihat animasi dari dongeng-dongeng tersebut di Youtube Riri Cerita Anak Interaktif.

 


 

Baca artikel menarik lainnya :

Sumber :

karyasastra klasik lagaligo bugis indonesia literature classicliterature galigo sastra sureg bahasa cerita dongeng legenda mitos literatur literasi
Admin

Febriani Sari

Senin, 11 Februari 2019

Bagikan berita ini